MENANG DALAM PENJARA

Rabu, 27 Oktober 2010

Bacaan : 2 Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

MENANG DALAM PENJARA

Dalam buku A Day in the Life of Ivan Denisovich, Alexander Solzhenitsyn mengisahkan Ivan yang mengalami berbagai kengerian dalam kamp tahanan di Soviet. Suatu hari, ketika ia berdoa dengan mata terpejam, seorang tahanan lain memperhatikan dan mengejek, “Doa tidak akan membantumu keluar lebih cepat dari tempat ini.” Setelah membuka matanya, Ivan menjawab, “Aku berdoa bukan untuk keluar dari penjara, tetapi aku berdoa agar dapat melakukan kehendak Allah di dalam penjara.”

Sikap umum orang dalam menghadapi masalah kemungkinan besar mirip dengan sikap tahanan lain itu terhadap penjara: menganggapnya sebagai sesuatu yang sebaiknya ditinggalkan secepat mungkin. Orang melamunkan kehidupan yang bebas dari masalah.

Rasul Paulus juga pernah mengalami pemenjaraan itu hanya sebagian dari penderitaan yang bertubi-tubi menimpanya. Akan tetapi, ia tidak melihat aneka penderitaan itu sebagai rintangan semata. Ia tidak menjadi kecewa karenanya. Ia menganggap penderitaan itu dipakai Tuhan sebagai alat untuk menguatkan kehidupan rohaninya hari demi hari, meneguhkan iman dan pengharapannya akan kekekalan. Apabila dibandingkan dengan upah kekal tersebut, penderitaan itu dapat dipandang sebagai masalah yang dapat dihadapi dan dilampaui.

Kita masing-masing mungkin sedang merasa terpenjara oleh suatu masalah. Dalam keadaan demikian, apakah yang akan kita minta dari Tuhan? Meminta Tuhan membebaskan kita dari masalah itu-habis perkara? Atau, meminta Tuhan agar memakainya untuk menguatkan iman dan pengharapan kita akan kekekalan? –ARS

PENGHARAPAN AKAN KEKEKALAN MERINGANKAN KITA

DALAM MENANGGUNG PENDERITAAN DI DUNIA YANG FANA

Sumber : www.sabda.org