SUSAH BERBUAT BAIK?

Rabu, 27 Februari 2013

Bacaan: Matius 26:36-46

26:36. Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.”

26:37 Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,

26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”

26:39 Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”

26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?

26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”

26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”

26:43 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.

26:44 Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.

26:45 Sesudah itu Ia datang kepada murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat, saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.

26:46 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.”

SUSAH BERBUAT BAIK?

Suatu saat acara donor darah di kampus saya diikuti oleh lebih banyak peserta. Waktu menunggu giliran seorang pendonor menjadi lebih lama dari biasanya. Dalam kejemuan menunggu, seorang pendonor bergumam, “Mau berbuat baik saja kok susah sekali ya?”

Memang seringkali berbuat baik itu tidak mudah. Ini yang dialami oleh Tuhan Yesus dalam usaha-Nya untuk menyelamatkan manusia. Dia harus melewati proses hukuman salib yang mengerikan. Yesus sempat merasa gentar. Karena itu, Dia sempat bertanya apakah ada cara lain. Tetapi, memang tidak ada jalan lain. Yesus harus menerima penderitaan dan kematian melalui salib itu untuk menyelamatkan manusia. Selanjutnya kita tahu bahwa akhirnya Yesus, karena kasih-Nya, menanggung semuanya itu bagi penebusan kita.

Dalam usaha kita berbuat baik bagi orang lain, kadang banyak kesulitan dan rintangan yang menghadang. Orang yang menolong korban kecelakaan lalu lintas malah dibebani dan ditanyai bermacam hal oleh pihak yang berwenang. Orang yang ingin menolong korban bencana teralangi oleh jalur transportasi yang terputus. Organisasi yang ingin melakukan bakti sosial dicurigai memiliki motivasi tersembunyi. Dan sebagainya.

Akan tetapi, jangan sampai alangan tersebut membuat kita berhenti berbuat baik. Biarlah rintangan yang muncul itu menjadi ujian bagi ketulusan kita. Dan, jika kita sungguh-sungguh tulus, sebagaimana Yesus menanggung penyaliban, kita akan dimampukan untuk melewati berbagai hambatan tersebut. –ALS

BERBUAT BAIK MEMANG TIDAK SELALU MUDAH,

 NAMUN TETAPLAH BERBUAT BAIK

Dikutip : www.sabda.org