GEMA FIRMAN TUHAN

Jumat, 23 Maret 2012

Bacaan : 1 Tesalonika 1:2-10

1:2. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.

1:3 Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita.

1:4 Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.

1:5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.

 

1:6. Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

1:7 sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.

1:8 Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.

1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,

1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

 

GEMA FIRMAN TUHAN

Gordon Maxwell, penginjil di India, meminta seorang pelajar Hindu untuk mengajarkan bahasa India kepadanya. Di luar dugaan si pelajar menjawab: “Tidak, Sahib (artinya Tuan), saya tak bersedia mengajarkan bahasa saya kepada Anda. Anda akan menjadikan saya Kristen. Tak seorangpun tahan tinggal bersama Anda dan tetap tidak menjadi Kristen.” Begitu kuatnya kesaksian hidup Gordon hingga orang-orang yang berinteraksi dengannya tidak bisa tidak diubahkan hidupnya.

Kesaksian yang kuat juga ditunjukkan oleh jemaat di Tesalonika. Firman Tuhan bergema melalui hidup mereka, bukan hanya bagi saudara-saudara seiman di Makedonia dan Akhaya, melainkan juga di berbagai tempat lain (ayat 8). Gema itu memberitahukan tentang Allah yang benar, yang tak dapat disandingkan dengan berhala-berhala manusia (ayat 9), yang memberikan keselamatan dan pengharapan di dalam Yesus Kristus (ayat 10), yang mengubahkan hidup mereka melalui karya Roh Kudus (ayat 6). Allah yang hidup dan benar inilah yang kini mereka layani dengan segenap hati, bahkan di tengah-tengah situasi sulit.

Jika kita bertanya kepada orang di sekitar kita, apa yang kira-kira akan mereka katakan tentang Allah yang kita sembah dan layani? Di hari Nyepi ini, kita mengingat masih ada banyak sahabat yang belum mengenal Dia. Mari kita senantiasa berdoa untuk mereka dan biarlah Firman Allah terus bergema melalui perkataan dan perilaku kita. –ROS

PERKATAAN DAN PERILAKU HIDUP YANG SESUAI FIRMAN TUHAN

ADALAH PENUNJUK JALAN BAGI ORANG UNTUK MENGENAL TUHAN.

Dikutip : www.sabda.org