Selasa, 16 April 2013
Bacaan : 1 Korintus 13
13:1. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
13:4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:8. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.
MEMPUNYAI KASIH
Berita perceraian-apa lagi jika menimpa sahabat dekat kita-tak ayal membuat hati ini miris. Namun, ada yang menggelitik di balik peristiwa pilu itu. Yang saya maksudkan adalah alasan para pelaku perceraian. Tidak sedikit dari mereka yang berkata, “Saya sudah tidak mencintainya lagi.” Cinta, rupanya, dimaknai sebagai sesuatu yang kita miliki dan, karena itu, dapat hilang.
Mencermati uraian Paulus tentang kasih, kita menemukan konsep serupa. Tiga kali dalam pasal ini ia menggunakan frasa “mempunyai kasih”. Ya, mempunyai, bukan melakukan. Jika kita memiliki kasih, barulah kita dapat bertindak dalam kasih.
Apakah kasih itu? Menyimak karakter kasih (ay. 4-8), kita tersadar, kasih itu bukan tabiat alami manusia. Mana ada manusia yang sepenuhnya sabar, baik hati, sempurna, dan tidak berkesudahan? Tidak ada! Jelaslah, kasih itu bukan karakter manusiawi, melainkan karakter ilahi-bahkan, Allah adalah kasih (lihat 1 Yoh 4:8). Berbeda dari cinta manusia yang dapat datang dan pergi, kasih Allah itu kekal, tanpa syarat, tanpa batas.
Lalu, bagaimana kita dapat mempunyai kasih? Tidak mungkin kita mengupayakannya sendiri; kita hanya dapat menyambutnya sebagai anugerah. Ketika kita percaya kepada Kristus, Dia berdiam di dalam diri kita, dan kasih-Nya memperbarui hati kita. Tak perlu lagi kita berjuang keras untuk “melakukan kasih” atau menuntut orang lain agar mengasihi. Kasih Kristus yang memenuhi hati kita akan memampukan kita untuk mengasihi sesama. –ARS
UNTUK BERTINDAK DALAM KASIH,
LANGKAH PERTAMA YANG KITA PERLUKAN ADALAH MEMPUNYAI KASIH.
Dikutip : www.sabda.org
Anda diberkati melalui Renungan Harian?
Jadilah berkat dengan mendukung Pembangunan Gereja Bethany God The Miracle
(Jalan Slamet Riady Rt.26 No.119, Tarakan)
Rekening Bank BPD, No. 0052248302 a.n. Gereja Bethany GTM Tarakan
Rekening Bank Mandiri, No. 148-00-8080878-8 a.n Gereja Bethany Indonesia God The Miracle
Terima kasih. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
Filed under: Renungan Sepekan | Tagged: kasih, kasih Kristus, MEMPUNYAI KASIH | Leave a comment »
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.